Beranda ยป BRI Liga 1: Persebaya Panen Denda dari Komdis PSSI, Dijatuhi 2 Hukuman Berbeda dan Harus Bayar Rp 70 Juta

BRI Liga 1: Persebaya Panen Denda dari Komdis PSSI, Dijatuhi 2 Hukuman Berbeda dan Harus Bayar Rp 70 Juta

Komisi Disiplin PSSI (Komdis) telah memberikan hukuman kepada klub sepakbola Persebaya Surabaya setelah terlibat dalam dua pelanggaran berbeda. Hukuman tersebut berupa denda sebesar Rp 70 juta yang harus dibayarkan oleh klub tersebut.

Pelanggaran pertama yang dilakukan oleh Persebaya adalah terkait dengan perilaku suporter mereka yang melakukan pelemparan botol ke lapangan saat pertandingan melawan Persija Jakarta pada bulan Agustus lalu. Insiden tersebut menyebabkan pertandingan terhenti sementara dan membuat reputasi klub tercoreng di mata publik.

Komdis PSSI memberikan hukuman berupa denda sebesar Rp 50 juta kepada Persebaya atas pelanggaran tersebut. Selain itu, klub juga diwajibkan untuk memberikan kompensasi kepada Persija Jakarta atas kerugian yang diderita akibat insiden tersebut.

Selain pelanggaran tersebut, Persebaya juga terbukti melanggar regulasi yang melarang klub menggunakan fasilitas pelatihan yang tidak memiliki izin resmi dari PSSI. Akibatnya, klub tersebut juga dikenakan denda tambahan sebesar Rp 20 juta.

Hukuman yang diberikan oleh Komdis PSSI tentu saja menjadi pelajaran bagi klub-klub lain untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku. Pelanggaran yang dilakukan tidak hanya akan merugikan klub itu sendiri, tetapi juga bisa berdampak negatif bagi seluruh komunitas sepakbola di Indonesia.

Persebaya sendiri telah menyatakan bahwa mereka akan menghormati keputusan yang telah diambil oleh Komdis PSSI dan siap untuk membayar denda yang telah ditetapkan. Mereka juga berjanji untuk lebih disiplin dan mematuhi aturan yang ada agar tidak terlibat dalam kasus serupa di masa depan.

Dengan adanya hukuman ini, diharapkan klub-klub sepakbola di Indonesia akan lebih waspada dan berhati-hati dalam menjalankan aktivitas mereka. Kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan menjadi kunci utama dalam membangun citra positif bagi sepakbola Indonesia.

Tinggalkan Balasan