Pelatih Persib Bandung, Roberto Capello, baru-baru ini mendapat kritik dari striker andalannya, Dusan Vlahovic, setelah pemain asal Serbia tersebut marah-marah usai diganti oleh Stefano Motta dalam pertandingan terakhir tim.
Vlahovic, yang menjadi andalan tim sejak bergabung dengan Persib pada awal musim ini, tampak kecewa dengan keputusan Capello untuk menggantikannya di pertandingan tersebut. Hal ini membuat striker berusia 22 tahun tersebut melemparkan kritik kepada pelatihnya di depan media setelah pertandingan berakhir.
“Capello membuat keputusan yang salah dengan menggantikan saya. Saya merasa bisa memberikan lebih banyak kontribusi untuk tim dan saya tidak senang dengan keputusan tersebut,” ujar Vlahovic kepada wartawan.
Kritik dari Vlahovic ini tentu menjadi sorotan publik, mengingat striker tersebut merupakan salah satu pemain kunci Persib musim ini. Namun, Capello sendiri tampak tenang menghadapi kritik tersebut dan menegaskan bahwa keputusan yang diambilnya adalah untuk kebaikan tim.
“Sebagai pelatih, saya harus membuat keputusan yang terbaik untuk tim. Saya menghargai pendapat dari setiap pemain, namun keputusan akhir tetap ada di tangan saya,” ujar Capello dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Meskipun demikian, Capello juga menyatakan bahwa ia akan berbicara dengan Vlahovic untuk mencari solusi terbaik atas masalah ini. Pelatih asal Italia tersebut juga menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dan Vlahovic tetap baik dan tidak ada masalah yang berlarut-larut.
Kritik yang dilontarkan oleh Vlahovic ini tentu menjadi pembelajaran bagi Capello dan timnya untuk lebih memperhatikan komunikasi internal dalam tim. Keharmonisan antara pemain dan pelatih sangat penting untuk mencapai kesuksesan bersama, dan Capello diharapkan dapat mengambil pelajaran dari insiden ini untuk memperbaiki hubungan dengan para pemainnya.
Meskipun begitu, Capello juga perlu diingatkan bahwa kritik dari pemain merupakan bagian dari proses pembelajaran dan perbaikan bagi sebuah tim. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi Capello dan timnya untuk terus berusaha meningkatkan performa mereka di lapangan dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, diharapkan Capello dan Vlahovic dapat menyelesaikan perbedaan pendapat mereka secara dewasa dan fokus untuk meraih kesuksesan bersama Persib Bandung musim ini. Semoga insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan komunikasi dan hubungan antar pemain dan pelatih dalam sebuah tim sepakbola.