Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, memberikan tanggapan terkait rumor yang menyebutkan bahwa sejumlah tim dalam kompetisi Liga 1 menunggak pembayaran gaji kepada para pemainnya. Menurut Akhmad, tidak ada pelanggaran financial control yang dilakukan oleh tim-tim tersebut.
Akhmad menjelaskan bahwa setiap tim memiliki kewajiban untuk membayar gaji pemain sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, beberapa tim memang mengalami kesulitan finansial akibat berkurangnya pendapatan dari sponsor dan penjualan tiket pertandingan.
“Kami memahami bahwa situasi ekonomi saat ini sangat sulit bagi banyak tim. Kami terus berkomunikasi dengan mereka untuk mencari solusi terbaik agar pembayaran gaji pemain tetap dapat dilakukan,” ujar Akhmad.
Meskipun demikian, Akhmad menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir jika ada tim yang sengaja menunda pembayaran gaji pemain tanpa alasan yang jelas. PT LIB akan terus melakukan monitoring terhadap kondisi keuangan setiap tim untuk memastikan bahwa mereka tetap mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Akhmad juga mengajak semua pihak, termasuk para sponsor dan penggemar sepak bola, untuk mendukung tim-tim dalam menghadapi tantangan finansial ini. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu tim-tim untuk tetap bertahan dan melanjutkan kompetisi dengan lancar.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan solidaritas yang kuat, kita semua bisa melewati masa sulit ini bersama-sama. Mari bersama-sama mendukung tim-tim favorit kita dan terus meramaikan kompetisi Liga 1,” tutup Akhmad.